Saya dan Tujuan Saya

Nama: Pandu Almalik Januar Rahmanda
Kelas:R4B
NPM: 202246500097

Halo semua, perkenalkan nama saya Pandu Almalik Januar Rahmanda atau teman-teman saya biasa panggil Pandu. Saya lahir pada tanggal 22 Januari 2004. Pada saat ini saya sedang menempuh pelajaran sebagai seorang mahasiswa semester 4 DKV di Universitas Indraprasta PGRI. Saya hobi menggambar, menganimasi, membaca buku dan komik, serta menonton youtube. Cukup banyak memang hobi saya, tapi selelah atau sejenuh apapun saya, saya bisa dipulihkan oleh hobi-hobi saya tersebut. Apalagi menggambar, ini hobi saya dari waktu saya kecil. Gatau kenapa juga sebenernya saya suka menggambar. Tapi, memang setiap kali saya menggambar rasanya tuh seneng aja bisa ngungkapin apa yang ada di isi kepala saya.

Karena hobi menggambar tersebut saya terus-menerus menggambar sampai di bangku smp kelas 8. Namun, karena banyaknya persiapan ujian saya gak ada waktu buat menggambar, begitu juga di SMA. Saya pada saat itu memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di SMA 38 Jakarta dengan jurusan IPA. Saat kelas 10, saya memang tidak ada minat untuk serius dalam menggambar dan malah fokus mengejar cita-cita saya sebagai seseorang yang ahli di bidang farmasi. Jadwal saya padat, dan saya selalu pulang sehabis maghrib. Tapi, ditengah sibuknya saya, nilai saya bagus (karena nyontek) dan cukup untuk mendapat rangking paralel se-angkatan saya. Oiya jadwal saya padat karena saya bergabung di ekskul Paskibra yang sangat aktif, serta pengurus OSIS yang sangat sibuk..

Dan tentu saja pandemi datang dan merusak keseruan masa SMA saya. Pada awalnya tentu saja saya senang mendapat libur, tapi libur ini tidak kunjung usai. Bukan lagi rasa senang tapi rasa jenuh lah yang menyertai hari-hari saya. Guru-guru kaget dan tidak sigap untuk mengadakan pembelajaran, murid tidak bisa fokus dalam pelajaran, tidak ada lagi ekskul, kegiatan dan acara OSIS hampir semuanya diberhentikan. Di tengah kejenuhan inilah saya memiliki pikiran "Ah, mau coba gambar digital." Akhirnya saya memutuskan untuk membuka celengan saya dan membeli sebuah pentab sederhana. Pada awalnya, saya benci gambar digital. Rasanya licin, jauh dari gambar di kertas. Namun, karena kejenuhan ini saya memutuskan untuk belajar menggambar ulang dari awal. Bagaimana proporsi manusia yang benar, bagaimana cara menggambar pose, bagaimana cara merapihkan garis, bagaimana cara menggambar yang benar. Kalau dipikir-pikir saya bersyukur saya diberikan kesempatan menggambar karena pandemi.

Mulai saat itu, saya serius, berusaha sebisa mungkin untuk belajar menggambar. Saya mencari tutorial di Youtube, bergabung di komunitas seni, saya serius. Hampir setiap hari saya menggambar. Tentu saja skill saya dalam menggambar terus berkembang. Dan setelah hampir setahun saya belajar menggambar, saya mulai merasa percaya diri dengan gambar-gambar yang saya buat. Dan suatu hari, saya menonton sebuah film animasi pendek buatan seorang mahasiswa dari Gobelins Paris. Saya merasa terinspirasi. Saya ingin mencoba membuat animasi.

Pada awalnya animasi sangatlah sulit. Gambar saya di setiap frame tidak konsisten. Walaupun saya sudah mempelajari mengenai 12 prinsip animasi, saya belum tau bagaimana cara mengimplementasikan prinsip tersebut kedalam animasi saya. Namun, walaupun pembuatannya sulit saya merasa senang dalam proses pembuatannya. Saya merasa senang, seperti saat pertama kali belajar menggambar. Dua minggu saya habiskan untuk menciptakan sebuah animasi berantakan berdurasi 12 detik. Tapi, gerakan dari animasi saya mulus dan lumayan sesuai dengan prinsip animasi. Saya bangga, bahkan sampai sekarang saya rasa animasi tersebut terlihat bagus. Dari sinilah cinta saya terhadap animasi dimulai. Saya tidak lagi berpikir untuk menjadi seorang farmasist tapi saya ingin menjadi seorang animator. Walau dengan semua rasa bangga itu, saya rasa saya belum siap untuk menganimasi pada saat itu. Saya harus lebih membiasakan diri dalam menggambar.

Dan saya menggambar dan menggambar. Saya belajar dan berlatih menggambar dan pada akhirnya memutuskan untuk meneruskan pendidikan di jurusan animasi. Tapi, jurusan animasi di Indonesia cukup jarang di kampus negeri. Jadi, saya memutuskan untuk masuk ke jurusan DKV untuk memperluas perspektif dan ilmu saya dalam bidang desain. Tentu saja selain itu orang tua saya tidak menyetujui saya untuk menelantarkan cita-cita saya yang sebelumnya. Dengan diskusi yang panjang dan dengan orang tua saya melihat keseriusan saya akhirnya mereka setuju.

Saat kuliah, saya ingin fokus mengembangkan skill ilustrasi dan animasi saya, namun saya ingin mempelajari skill-skill lain yang tentu saja akan bermanfaat di bidang desain. Melalui gambar bentuk saya dapat mempelajari perspektif dan bagaimana cara mengimplementasikannya ke animasi dan ilustrasi saya. Melalui desain elementer saya dapat mempelajari prinsip-prinsip dasar dalam desain serta pentingnya komposisi. Selain itu, banyak sekali ilmu yang sangat berkontribusi dalam membuat skill saya menjadi lebih baik dalam ilustrasi dan animasi, seperti teori warna, pengetahuan mengenai software desain lain, pengalaman dalam membuat berbagai macam tugas, kestabilan dalam memegang pensil, serta berkembangnya pustaka visual saya secara drastis.

Semua ilmu ini akhirnya terbuktikan di tugas UAS Gambar Ilustrasi di semester 3 yang lalu. Tugas UAS tersebut adalah animasi. Animasi yang saya buat jauh lebih bagus dari animasi yang saya buat pada saat saya kelas 11. Semua ilmu tersebut memudahkan saya untuk membuat animasi yang lebih menarik, dengan komposisi yang lebih unik dan perspektif yang lebih variatif, serta pencahayaan yang jauh lebih dinamis. Tentu saja saya bangga dengan hasil animasi saya. Saya juga merasa senang dalam proses pembuatannya. Namun, saya rasa masih banyak yang bisa saya kembangkan lagi. Dan, saya harap kedepannya, melalui semua ilmu yang bisa saya pelajari dari perkuliahan ini saya bisa menjadi seorang animator profesional.

Yah begitulah cerita mengenai saya dan tujuan saya yang tidak begitu singkat ini saya ceritakan, kurang lebihnya mohon dimaafkan, dan saya harap kalian bisa tau lebih lagi mengenai saya kedepannya.

Comments

Popular posts from this blog

Literature Review

Analisis Desain Karakter Dewa Hades pada Video Game "Hades" : Semiotika Roland Barthes

Analisis Desain Karakter Dewa Hades pada Video Game "Hades" : Semiotika Roland Barthes